Review Tambal gigi depan di Gio Dental Care Seturan Yogyakarta (+ rincian harga)

    Agak sedikit malu sih ya ceritain masalah gigiku ini. Secara ngerusak tampilan senyumku secara estetika. Tapi aku coba share aja ya pengalaman tambal gigi nya aku dan kisaran harga serta penilaian aku tentang cara kerja dokternya, tapi ini menurut aku loh ya secara pribadi karena aku termasuk konsumen dan penilaian orang beda-beda. Karena berdasarkan pengalamanku pas cari tau soal review dan tarif harga soal dokter gigi jogja di google atau blog itu minim banget, yang ada yang muncul  pertanyaan-pertanyaan dari orang yang nanya harga, dimana yang bagus, yang murah, dll yang secara sesama orang-orang kepo dan mencari jawaban lewat google. Walau ada juga yang udah review dan jelasin secara rinci.

    Sebelumnya aku tau Gio Dental Care ini dari instagram, pas lagi ngepoin soal pasang behel dan tambal estetika gitu. Belum lagi ditambah real testi dari para konsumennya jadi ada foto before afternya, rata-rata dari behel, veenir, dan tambal gigi estetika. Nama ig nya ( @giodentalcare ) Langsung lah nanya-nanya dan minta pricelist harga sama adminnya, adminnya langsung merespon via DM jawabannya ramah banget, dan ngomong harga gak bisa ditentukan karena tergantung keadaan gigi, lebih baik langsung datang aja ke klinik prakteknya free konsultasi dan menklaim harga terjangkau dan staf nya sudah berlisensi kah atau udah sesuai standar apa gitu dibilangnya. Kebetulan ada kliniknya yang deket sama kampusku. Tapi pas itu masih takut-takut mau nanya-nanya, masak nanya doang disitu pikirku jadi diurungkan dulu lah.

  Oya ini tambalan gigi depanku yang ke 3 kalinya, penyebab gigi depan ini harus ditambal adalah karena patah pas ikut lomba 17 agustusan pas ambil koin di pepaya wkwkwk :'D disitu patahnya gak parah gak bikin ompong cuman celah dikit aja, tapi seiring berjalannya waktu ceileh gigiku makin keropos dan harus dibor dan ditambal. Miris, kesel, nyesel yoo pokoke gitu lah liat keadaan gigiku sekarang ini.
    Sebelumnya aku pernah tambal gigi di apotek kentungan kalo gak salah namanya, yang prakteknya pas diperempatan jakal arah jakal atas. Kalau gak salah biayanya 100 atau gak 150 disitu pas liburan kelulusan SMP saat liburan di jogja tahun 2011. Tambalan kedua nambal di Bontang sekitar kelas 2 atau 3 SMA. Di RS Yabis, dokternya aku lupa namanya yang jelas itu dokter cukup terkenal di Bontang, tapi sayang ibu dokternya udah meninggal karena kanker seingatku. Dokternya ramah, bahkan nawarin buat dimasukkan ke jaminan perusahaan kakakku yang seharusnya aku gak ditanggung. Biayanya hampir 300 ribu, itu yang ditambal gigi yang dari tadi aku ceritain sama 2 celah kecil gigi lainnya. Tambalannya gak serapi sama yang dijogja tapi ini lebih awet walau sedikit demi sedikit mulai tergerus dan potek. Dan warnanya juga mulai menguning tapi ini wajar kata dokter Gio Dental, itu emang harus di konsul ulang tiap tahun karena termasuk ringkih dan mudah patah dan warnanya juga suka ngikutin unsur yang tempo hari kita konsumsi saat mengunyah.

   Keadaan gigi udah mulai bikin gak pede lagi, paling anti senyum keliatan gigi sekarang merusak kepercayaan diri. Akhirnya kepo-kepo juga harga di Gio Dental itu, kebetulan lewatin pas makan di sop pak min seturan. Mampir lah sama temen buat nanya-nanya. Jawaban dari mba resepsionisnya gak pasti ya, dia cuman gambarin kisaran harganya aja.
Kayak pas itu aku nanya beberapa harga yang dijawab mba nya dengan gak pasti:
- tambal gigi depan 100rb-300rb tergantung keadaan gigi.
-Bersihin karang gigi 100rb-250rb,
-cabut gigi kisaran 150rb
-veenir gigi pergigi 300rb
-pasang behel 4juta yang biasa dan 6juta yang bening.

Semua kembali lagi sama dokternya yang nentuin harga. Jadi menurut aku yang dibilang konsultasi gratis itu kurang memuaskan, secara yang jawab bukan dokternya dan gak pasti gitu. Kita baru bisa konsul dan nanya-nanya harga pastinya ya saat lagi dilakukan perawatan gigi sama dokternya, sekalian dokternya liat keadaan gigi kita, dan tinggal tanya deh harganya berapa dan harus diapain aja.

   Kebetulan saat aku nanya harga itu mba nya bilang bulan mei ini lagi ada diskon 20% khusus di klinik yang di seturan. Buat aku mulai galau-galau ria dah tuh fix tambal disitu atau ditempat lain, belum cari-cari info lengkap tempat lain, dimepetin waktu diskonan yang tinggal beberapa hari lagi udah tutup bulan mei.
    Sempat kepoin RSGM UGM, tapi masih belum dapat info soal tambal gigi depan, rata-rata tambal gigi dalam, cabut gigi, bersihin karang gigi dan pasang behel. Penanganannya pun beda-beda ada yang sama koas yang katanya murah sejauh ini sih dapat info kalau sama koas bersihin karang gigi, ada yang sama dokter residen dan ada juga sama dokter spesialis. Terus kepoin juga soal tambal gigi di puskesmas, cuman karena ktp domisi bukan jogja, tapi ada yang bilang bisa ktp luar cuman bayar gak gratis kayak ktp jogja, berhubung gak tau dimana puskesmas yang deket jadi ya gitu deh.

   Dan setelah melewati kegalauan panjang mau tambal dimana karena mikirin dompet anak kost ini. Dan didesak masa terakhir promo 20%  di Gio Dental. Jadilah hari ini 31 mei 2016 kisaran jam 17.30 sepulang kuliah langsung caau ke kliniknya sambil berhujan-hujan ria.
    Baru datang ngomong sama mba nya keluhannya, ditanyain udah pernah kesini sebelumnya, dan aku jawab belum, kemudian mba nya nyuruh ngisi formulir kecil seukuran kartu nama berisi data diri. Abis itu nunggu bentar, terus dipanggil ke ruangan dokternya.
    Duduklah dikursi eksekusi, dokter memasangkan karet yang buat buka mulut yang bahannya sama kayak sarung tangan dokternya, gatau namanya~. Dokter lalu melihat keadaan gigiku yang sungguh memprihatinkan, ada 3 gigi depan yang harus ditambal, dan pas ditanya harganya berapa jengjeng 300 ribu untuk lubang paling besar, itu potekannya gak sampe 50% tapi karena tambalannya dilapisi kesemua gigi supaya lebih kuat & warna senada, semacam veneering gitu. Sedangkan 2 gigi lainnya masing-masing 150 ribu, mayan yah harganya :'D kalau tiga-tiganya udah abis 600 ribu aja~ itu belum bersihin karang gigi, dan cabut 3 gigi dalam ku hiks :'(
tapi karena kepentok biaya cuman satu gigi aja dulu yang ditambal yang lubangnya paling besar hahah maklum anak kost, setelah itu harus berhemat ria demi kesehatan gigi. Untuk cabut gigi, nanti aja pas pulang ke bontang pakai jaminan kesehatan wkwk.
     Kemudian mulailah si ibu dokter mengeksekusi gigiku, aku di kasih kaca kecil untuk melihat keadaan gigi. Berhubung tambalan ku digigi sebelahnya yang tambal di bontang itu gak rapi dan tumpang tindih ke gigi yang mau aku tambal ini, dokter bilang itu yang disampingnya mau di tambal ulang atau gimana, karena nanti si gigi lubang gede ini gak bisa dijaketin semua jadinya. Aku bilang jangan deh dok, dipotek aja kalo bisa yang tumpang tindih sama gigi ini, di gerus sampe abis. Duh aku bingung jelasinnya semoga ngerti aja ya heheh. Dan untunglah tambalan yang gak rapi itu bisa digerus dan gak bikin pecah tambalan digigi sebenarnya. Lanjut dokter mengebor, memoles, menambal, melaser, begitu terus sampai kira-kira satu jam, dokternya teliti banget soal kerapiannya, salah dikit koreksi lagi, dan begitu terus berulang-ulang. Sampai pegal ini mangapnya. Gusi atasku juga mulai sakit karena ketekan karet yang dipasang itu ditambah sempat berdarah dikit.
     Oya dokter juga bilang sebelum ditambal,
"ini nanti dipasangin alat buat giginya dan bakal neken gusinya jadi sakit gitu, mau di kasih bius?"
Aku yang bayangin jarum bius itu ngerik dan sakit belum lagi mungkin ada tambahan biaya nya. Terus aku nanya,
"emang sakit banget ya dok?"
Dokternya jawab dengan entahlah, yasudah aku yang lebih takut sama jarum akhirnya mending gak usah aja.
"Coba ditahan aja dulu deh dok, kalo gak kuat baru dibius".
Dan ketika alatnya dipasang, kayak lempengan besi tipis gitu diselipkan disekitar satu gigi yang ditambal dan agak dimasuk-masukkan kegusi. Dan kayak ada scrub kah apa itu yang buat ngencangin. Mungkin ini yang dibilang bikin sakit karena dimasukkan paksa kegusi sampai berdarah dikit. Tapi yang aku rasain itu gak sakit, yang aku takutin malah scrubnya yang menggantung di satu gigiku itu keberatan dan buat gigi aku copot hahahah. Sakitnya sih dikit doang, sangat dikit, aku malah lebih kesakitan + pegel gara-gara karet sekitar mulut itu. Dan aku menyimpulkan terlalu manja kayaknya kalau harus dibius dengan rasanya yang gak sesakit itu. Yang ada nanti efek rasa kebas biusnya yang bikin gak nyaman dimulut.
    Dan setelah sekian lama si dokter bergelut dengan gigiku, akhirnya usai sudah, tinggal disuruh ngaca apa warnanya kurang serasi dengan gigi sampingnya apa sudah cukup, dan apa tidak ada mengganjal saat mengunyah dan disuruh gigit kayak kertas gitu, kalo kurang nanti digerus lagi giginya.

Ini tulisan di struk pembayarannya.
Efek komputernya yang eror jadi struknya pakai tulisan tangan, jadi kalo salah penulisan maafkan karena susah bacanya heheh.
- karies dentin kl III mesral & distal
- tumpat komposit A20 + A2 dg labial veneering.
Biaya: Rp 300.000
Diskon: 20%
Rp 240.000 + disposable Rp 5.000
Total 245.000
Drg. Friendika (dokternya cewek dan gatau ini beneran namanya apa enggak)

Review
   Dari pengalaman tambal gigi yang sebelumnya ini proses yang waktunya lebih lama dari yang lain, dan cuman di Gio dental ini yang pakai alat lempengan besi itu. Mungkin tempat lain sekarang juga make.  ruang tunggu dan prakteknya gak luas, gatau kalau yang dilantai atasnya gimana. Dokternya lumayan ramah, teliti soal kerapian dan kesamaan warna. Btw mayan kan dapat veneering sekalian tambal gigi wkwk. Temen aku kesel liat gigi aku putihan, karena sebelumnya kan tambalannya menguning termakan waktu.
Oke deh segitu dulu yaa infonya, kalau ada yang mau ditanyain silahkan tinggalkan komentar ^.^